Mari Budidaya. Panduan Lengkap Budidaya Ikan Yang Baik dan Benar. Dapatkan Tips Sukses Ternak Lele, Nila, Gurame, Bandeng, dll.


Minggu, 03 Maret 2019

Ini Buktinya! Ternak Lele Dengan Sistem Bioflok Sangat Menguntungkan

| Minggu, 03 Maret 2019
Sudah menjadi sifat dasar manusia, bila belum melihat bukti faktual tidak akan pernah percaya. Tak terkecuali dalam hal budidaya Lele sistem bioflok. Buat Anda yang masih penasaran, ini buktinya kalau ternak Lele dengan sitem bioflok sangat menguntungkan.

 bila belum melihat bukti faktual tidak akan pernah percaya Ini Buktinya! Ternak Lele dengan Sistem Bioflok Sangat Menguntungkan

Pengakuan peternak Lele yang sukses memakai sistem bioflok ini tidak ngasal lho, kisah ini saya kutip dari dari situs informasi online terpercaya, detik.com.

Nah, untuk Anda semua yang ingin membaca secara lengkap kisah sukses Bapak Komarudin, inilah kisah lengkapnya.

Baca juga: Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok

Peternak lele di Ponorogo ini memakai metode budidaya yang tak biasa, namun menghasilkan omzet yang luar biasa. Ia beternak lele di kolam bioflok.
Muhammad Komarudin (45) menjelaskan budidaya ini dilakukan di dalam kolam yang memakai sistem bioflok. Sistem ini diperkenalkan oleh Menteri Susi Pudjiastuti semenjak tahun lalu.
"Saya pakai sistem bioflok, jadi kolam saya selalu bersih, tidak basi amis. Ikannya pun begitu, tidak basi amis," tutur Komarudin dikala ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (14/7/2018).
Udin menambahkan keunggulan lain dari sistem bioflok ialah pakan yang diberikan. Pakan ini dicampur dengan larutan prebiotik hasil racikannya sendiri yaitu rempah-rempat menyerupai kunir, kencur, jahe dan temulawak.
"Jadi pelet (pakan lele, red) direndam dulu dengan cairan prebiotik ini supaya mengembang dan mengurangi jumlah konsumsi pakan secara berlebihan sekaligus menciptakan lele tidak berbau amis," tukasnya.
Dalam satu hari, lele dalam satu kolam bioflok milik Udin bisa menghabiskan 8-9 kg pelet yang sudah direndam larutan prebiotik. Dengan direndam dalam larutan ini, pakan lele bisa berkurang sampai 20 persen, namun ikan sudah kenyang.
Pemberian pakan lele hanya dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu di pagi hari pukul 07.00 dan malam hari sekitar pukul 19.00.
"Pemberian pakan memang harus dijadwalkan dengan berselang 12 jam. Jika tidak, lele ukurannya akan membesar alasannya ialah sering diberi pakan. Kalau sudah kebesaran malah tidak laku," katanya.
Apalagi jenis lele yang dibudidayakan Udin ialah jenis sangkuriang yang didatangkan pribadi dari Kediri. "Jenis sangkuriang ini lebih gampang pemeliharaannya dan cepat panen, makanya cocok untuk para peternak. Dengan bioflok, 3-4 bulan bisa dipanen alasannya ialah memang dihentikan lebih dari itu. Jika tidak, lele bakal kebesaran ukurannya," tambahnya.
Karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan tidak amis, lele-lele hasil budidaya Udin pun menerima hati konsumen. Tak heran bila omzet yang diraup Udin dari beternak lele mencapai Rp 18 juta dari penjualan 1,2 ton lele perbulannya.
Saat ini, warga Desa Coper, Kecamatan Jetis tersebut mempunyai 24 kolam bioflok yang siap panen setiap bulan.
"Modalnya memang cukup besar. Untuk buat kolam menyerupai ini setidaknya butuh biaya Rp 3 juta per kolam. Tapi karenanya juga lumayan," paparnya.

Nah, bila sudah membaca secara lengkap kisah Bapak Komarudin di atas, saya harap Anda semakin bersemangat untuk memulai perjuangan budidaya Lele atau ternak ikan lainnya.

Setiap orang mempunyai jalannya masing-masing, saya yakin, bila niat Anda nrimo niscaya suatu dikala akan meraih sukses menyerupai kisah di atas.

Akhir kata, biar artikel yang saya sajikan ini bisa bermanfaat bagi calon peternak-peternak sukses menyerupai Anda sekalian. Untuk artikel aslinya bisa Anda baca di sini.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar